Ironis, Usik Nuklir Iran tapi Senjata Nuklir Israel Ancaman Terbesar



Tindakan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memaparkan program bom atom Iran memetik kritik balik. Tel Aviv dinilai ironis, karna program senjata nuklir Israel yang dirahasiakan jadi ancaman paling besar di Timur Tengah.

Kritik ini dilontarkan bekas penasihat hak asasi manusia (HAM) PBB serta analis Timur Tengah James A. Paul pada Sputnik. Paul menyebutkan kemarahan Netanyahu atas Iran itu ironis serta salah tempat.

" Untuk tiap-tiap pengamat yang berpengetahuan, benar-benar ironis kalau Israel, yang program senjata nuklir rahasianya selama ini yaitu yang paling beresiko di lokasi itu, mengeluh mengenai sangkaan senjata nuklir di negara tetangga, " tuturnya.

Tidak seperti Iran, kata Paul, Israel mempunyai gudang senjata nuklir besar yang didokumentasikan dengan baik yang siap dipakai.

" Israel sesungguhnya mempunyai senjata nuklir yang riil serta siap tempur serta sudah memilikinya untuk sekian waktu. Apakah Washington mengeluh atau meneror juga akan ambil aksi? Sudah pasti tidak!, " kritik Paul, yang ditulis Kamis (3/5/2018).

Untuk Paul, alasan Netanyahu ataupun Presiden Donald Trump bertentangan dengan logika serta akal sehat.

" Kita hidup didunia Alice-in-Wonderland dimana senjata nuklir negara-negara yg tidak bersahabat dipandang jadi ancaman untuk perdamaian dunia serta senjata nuklir sekutu dilihat jadi suatu hal yang masuk akal serta dipertahankan, " katanya.

Netanyahu pada hari Senin memaparkan banyak dokumen yang diklaim jadi arsip otentik mengenai program senjata nuklir Iran. Dokumen itu diklaim didapat lewat kerja intelijen Israel yang hebat. New York Times mengutip petinggi Israel menyebutkan, dokumen itu di ambil mata-mata Mossad dari satu gudang rahasia di Iran pada th. 2016.

Tindakan Netanyahu memaparkan dokumen program pembuatan senjata nuklir Iran itu berniat untuk untuk memberi support politik pada Trump supaya Amerika Serikat (AS) menarik diri dari perjanjian nuklir Iran th. 2015.

" Saya terasa susah untuk memperkirakan apa efek yang diakibatkan oleh konferensi pers Perdana Menteri Netanyahu tentang masa depan perjanjian nuklir Iran, walau presentasi dramatisnya mungkin saja juga akan memberi beberapa efek spesifik untuk ketentuan Presiden Trump yang diinginkan untuk menarik diri dari perjanjian (nuklir Iran), " kata Paul.

Pernyataan Netanyahu, lanjut Paul, punya potensi membuat kesangsian dalam fikiran umum mengenai keandalan perjanjian nuklir Iran jadi instrumen perdamaian.

" Mereka yang tahu betul-betul mengerti kalau Netanyahu sudah lama memukul drum pada senjata nuklir Iran serta jadi klaimnya tidaklah suatu hal yang baru serta sudah pasti tidaklah heran. Setelah itu, bukti yang dia hidangkan yaitu mengenai program di waktu dulu, jauh sebelumnya perjanjian nuklir di setujui, " tutur Paul.

Paul memberikan, alasan Netanyahu dipandang banyak pakar tidak memberi bukti baru atau merubah game untuk gosip program nuklir Iran yang dikerjakan dalam kesepakatan 2015.

" Nampaknya tak ada bukti dalam himpunan dokumen besar ini yang tunjukkan kalau Iran mempunyai program senjata nuklir sekarang ini, bertentangan dengan perjanjian itu, " tuturnya.

" Dalam masalah ini, ada perjanjian dengan Iran ditempat, dengan sulit payah dinegosiasikan, serta masih tetap ada support internasional yang begitu kuat karenanya. Lepas dari usaha dari Washington, kemampuan asing yang lain yang di tandatangani masih tetap berdasar pada kesepakatan serta berdebat untuk mendukungnya, " tambah Paul.

Pada hari Rabu, Ketua Komite Jalinan Luar Negeri Senat AS Bob Corker menyebutkan kalau Presiden Donald Trump nyaris pastinya akan buat AS menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional 2015 dengan Iran pada bln. ini.

Paul mengkritik bukti tidak akurat yang sudah diklaim AS serta Inggris Raya mengenai sangkaan program Senjata Pemusnah Massal di Irak sebelumnya Perang Teluk 2003. Menurut dia, skandal itu berikan semakin banyak argumen untuk waspada serta skeptis mengenai klaim Netanyahu mengenai problem nuklir Iran sekarang ini.

" Pada th. 2002 serta 2003, kami diyakinkan oleh CIA serta MI6 kalau Irak mempunyai senjata pemusnah massal dari semua type serta dalam jumlah besar. AS serta sekutu Inggris-nya berperang untuk 'melucuti senjata' Irak namun tidak temukan senjata yang mereka punyai. Kata mereka juga akan temukan, " tutur Paul.

Comments

  1. ADAPOKER303The game games that are in this one provider itself, which are very numerous and very diverse, of course, which makes the players very comfortable, of course, because there are so many choices that satisfy the players so that my friend can look for profits or luck is very good. satisfied every day.

    ReplyDelete

Post a Comment