Polisi Hong Kong Larang Demonstrasi Akhir Pekan

Kepolisian Hong Kong mencegah unjuk rasa megah pada Sabtu( 31 atau 8) berdasarkan alibi keamanan khalayak.

Lewat sepucuk pesan pada golongan pelopor massa Fron Hak Asas Awam( CHRF), kepolisian melaporkan kalau kekangan itu dikeluarkan berdasarkan dasar kebingungan para pengunjuk rasa hendak melaksanakan" aksi kekerasan serta merusak."



Kepolisian merujuk pada aksi- aksi tadinya, di mana pengunjuk rasa tidak cuma bawa" materi bakar, perlengkapan buat menutup jalur, tetapi pula bom gasolin, bata, cengkal, pilar baja, pula senjata ciptaan yang lain buat melenyapkan properti khalayak, melanggar ketentuan sosial, serta menyakiti orang lain."

Berlaku seperti golongan pelopor massa terbanyak di Hong Kong, CHRF berterus terang akan langsung menggugat ketetapan kepolisian yang beranjak di dasar perintah atasan administrator Hong Kong, Carrie Lam.

" Kamu dapat memandang pergerakan polisi terus menjadi intensif, serta kamu dapat memandang Carrie Lam pada kenyataannya tidak bernazar membuat Hong Kong kembali tenteram, tetapi justru berupaya mencetuskan kemarahan lebih banyak masyarakat dengan aksi keras," ucap atasan CHRF, Jimmy Sham.

CHRF sendiri terakhir kali mengadakan muncul rasa pada 17 Agustus kemudian. Mereka sukses menghimpun ratusan ribu orang dalam satu kelakuan tenteram, tanpa kekerasan semacam pada demonstrasi- demonstrasi tadinya.

Tetapi menjelang malam, para pengunjuk rasa pergi dari zona yang diizinkan petugas serta berarak ke semua arah Hong Kong.

Walaupun begitu, unjuk rasa kembali berakhir cekcok pada minggu kemudian, sampai- sampai membuat petugas wajib membebaskan tembakan peringatan buat awal kalinya semenjak kelakuan keluhan memanas pada dini Juni kemudian.

Comments